Pendahuluan
Dalam dunia logistik dan pergudangan, penggunaan pallet menjadi salah satu komponen kunci dalam penyimpanan dan distribusi barang. Namun, tahukah Anda bahwa kapasitas beban sebuah pallet sangat dipengaruhi oleh jenis beban yang ditanggungnya? Di sinilah istilah seperti static load, dynamic load, stacking load, dan racking load muncul.
Daftar Isi

Memahami perbedaan antara jenis-jenis beban ini sangat penting untuk memastikan efisiensi dan keamanan dalam penggunaan pallet. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang apa itu static load, dynamic load, stacking load, dan racking load dalam penggunaan pallet!
Apa Itu Static Load
Definisi Static Load
Static load adalah beban yang diberikan pada sebuah pallet ketika pallet tersebut berada dalam keadaan diam (tidak bergerak). Artinya, pallet tidak diangkat, digerakkan, atau dipindahkan. Beban ini biasanya muncul ketika barang-barang disimpan di atas pallet yang diletakkan di lantai atau permukaan datar.
Contoh Situasi Static Load
- Sebuah pallet berisi kotak-kotak produk yang disimpan di lantai gudang.
- Barang disusun rapi di atas pallet tanpa adanya pergerakan.
Karakteristik Static Load
- Beban statis memungkinkan kapasitas beban maksimal dari pallet karena tidak ada tekanan tambahan akibat gerakan.
- Jenis ini cocok untuk penyimpanan jangka panjang.
Contoh: Pallet kayu yang memiliki kapasitas static load 2.000 kg dapat menahan barang hingga 2.000 kg selama pallet tidak digerakkan.
Apa Itu Dynamic Load
Definisi Dynamic Load
Dynamic load adalah beban yang diberikan pada pallet ketika pallet tersebut sedang dalam kondisi bergerak. Kondisi ini bisa terjadi saat pallet diangkat menggunakan forklift, hand pallet, atau dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.
Contoh Situasi Dynamic Load
- Pallet yang diangkat oleh forklift untuk dipindahkan.
- Pallet yang digunakan dalam proses distribusi dan transportasi.
Karakteristik Dynamic Load
- Beban dinamis lebih rendah dibandingkan dengan static load karena gerakan menambahkan tekanan ekstra pada struktur pallet.
- Kapasitas dynamic load tergantung pada kualitas dan desain pallet itu sendiri.
Contoh: Sebuah pallet plastik mungkin memiliki kapasitas dynamic load 1.000 kg, lebih rendah dari static load-nya yang mencapai 2.000 kg.
Apa Itu Stacking Load
Definisi Stacking Load
Stacking load adalah beban yang terjadi ketika pallet ditumpuk satu sama lain dengan barang yang ada di atasnya. Beban ini melibatkan tekanan dari pallet di atas yang bertumpu pada pallet di bawahnya.
Contoh Situasi Stacking Load
- Beberapa pallet dengan barang serupa ditumpuk di atas satu sama lain.
- Penyimpanan vertikal untuk menghemat ruang di gudang.
Karakteristik Stacking Load
- Kapasitas stacking load harus mempertimbangkan tekanan dari tumpukan yang berlapis-lapis.
- Dibutuhkan pallet yang kuat dan stabil untuk menghindari kerusakan.
Contoh: Sebuah pallet logam bisa menahan beban hingga 3.000 kg dalam kondisi stacking load jika disusun dengan benar.
Apa Itu Racking Load
Definisi Racking Load
Racking load adalah beban yang diberikan pada pallet ketika pallet tersebut diletakkan di rak (racking system) dalam gudang. Dalam kondisi ini, bagian tepi atau sisi pallet menahan beban sementara bagian tengah dibiarkan “menggantung”.
Contoh Situasi Racking Load
- Pallet diletakkan di rak besi yang biasa digunakan dalam gudang besar.
- Pallet ditempatkan di sistem penyimpanan vertikal atau horizontal.
Karakteristik Racking Load
- Kapasitas racking load lebih rendah dibandingkan static load karena tekanan yang berfokus pada bagian tepi pallet.
- Dibutuhkan pallet berkualitas tinggi dan sesuai standar agar tidak melengkung atau pecah.
Contoh: Pallet plastik berdesain khusus bisa memiliki kapasitas racking load 800 kg, meskipun static load-nya mencapai 2.000 kg.
Perbandingan Antara Jenis Beban
Berikut adalah perbandingan singkat antara static load, dynamic load, stacking load, dan racking load:
Jenis Beban | Kondisi Pallet | Kapasitas Beban | Contoh Situasi |
---|---|---|---|
Static Load | Diam di lantai | Kapasitas maksimal | Penyimpanan jangka panjang |
Dynamic Load | Sedang diangkat | Lebih rendah | Dipindahkan dengan forklift |
Stacking Load | Ditumpuk vertikal | Tergantung tekanan | Tumpukan pallet di gudang |
Racking Load | Di rak penyimpanan | Lebih rendah | Pallet di sistem rak gudang |
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kapasitas Beban Pallet
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kapasitas beban pallet, antara lain:
- Material Pallet
- Pallet kayu, plastik, logam, dan kardus memiliki kapasitas beban yang berbeda-beda.
- Desain Pallet
- Pallet dengan struktur lebih kokoh dapat menahan beban lebih berat.
- Distribusi Beban
- Beban yang didistribusikan merata lebih mudah ditahan dibandingkan beban yang tidak merata.
- Kondisi Pallet
- Pallet yang rusak atau aus akan berkurang kapasitas bebannya.
- Lingkungan Penyimpanan
- Suhu, kelembaban, dan kondisi lantai memengaruhi daya tahan pallet.
Kesimpulan
Memahami perbedaan antara static load, dynamic load, stacking load, dan racking load sangat penting untuk memastikan penggunaan pallet yang efisien dan aman. Setiap jenis beban memiliki karakteristik dan kapasitas yang berbeda, tergantung pada kondisi penggunaan pallet.
Dengan memilih pallet yang tepat sesuai kebutuhan, Anda bisa mengoptimalkan penyimpanan dan distribusi barang dalam gudang. Selalu perhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas beban agar pallet Anda tetap awet dan aman digunakan.
Semoga artikel ini membantu Anda memahami lebih dalam tentang jenis-jenis beban pada pallet. Selamat mengatur gudang Anda dengan lebih efisien!